Cara Budidaya Tanaman Buah Anggur

Cara Budidaya Tanaman Buah Anggur. Anggur merupakan  salah satu buah yang banyak digemari orang karena rasa dan manfaatnya bagi kesehatan. Selain itu banyak orang tertarik budidaya buah ini karena harganya yang mahal jika dijual di pasaran. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai cara budidaya anggur secara detail.

 Cara Budidaya Tanaman Buah Anggur

Monstutor.com. Keuntungan pertama dari budidaya anggur adalah cepat berbuah. Jika anggur ditanam pada suatu lahan, bisa tumbuh buah sekitar 1,5 tahun tergantung dengan perawatan yang diberikan. Akan tetapi jika anggur tumbuh di media pot, akan tumbuh lebih cepat sekitar 6-8 bulan saja.

Tanaman ini berbuah secara produktif. Buktinya dalam satu tahun dapat berbuah 2-3 kali. Setiap panen, 1 pokok tanaman anggur dapat menghasilkan 45-135 kg buah per tahun. Bayangkan jika memiliki 20 pokok tanaman anggur, sekali panen bisa mendapatkan 900-2700 kg buah.

Dari segi umur, tanaman anggur memiliki umur yang relatif panjang. Diketahui ada tanaman anggur yang berusia sampai 400 tahun di Maribor, Slovenia. Hal ini memberikan kesempatan untuk generasi penerus untuk menikmati hasil panen.

Keuntungan selanjutnya adalah tanaman anggur fleksibel mau ditanam di lokasi mana saja. Bahkan jika hanya memiliki lahan kosong 1x1 meter masih bisa menanam tanaman ini.

Solusinya memakai rambatan yang modelnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Jika benar-benar tidak ada tempat kosong, anggur bisa dirambatkan di tembok rumah.

Tanaman anggur masih bisa berbuah meski dirawat ala kadarnya saja. Level perawatan tanaman ini cukup mudah seperti pohon mangga, jambu, kelengkeng, dsb.

Namun dengan catatan harus menanam jenis anggur yang mudah dalam hal perawatan. Seperti jenis Yellow Belgie (lokal), Maroo Seedless (lokal), Akademik Avidzba (impor), Caroline Black Rose (lokal), dll.

Potensi ekonomis dari budidaya anggur di Indonesia cukup besar. Permintaan anggur terus meningkat dibuktikan dari meningkatnya impor anggur dari Tiongkok di tahun 2020 ini sebesar 7,31% per bulannya. Sedangkan per tahun, impor anggur dari Tiongkok ini bisa mencapai 100 ton.

Ini artinya, petani anggur dalam negeri perlu meningkatkan produksi anggurnya.Harga anggur sendiri masih cenderung mahal sehingga bisa mendatangkan keuntungan yang besar bagi pebisnis anggur. Di Indonesia, konsentrasi perkebunan anggur masih didominasi wilayah Bali dan Jawa Timur.


Syarat Agar Cara Budidaya Anggur yang Dilakukan Berhasil


Syarat pertama sebelum mencoba cara budidaya anggur adalah harus memperhatikan ketinggian lokasi penanaman. Anggur adalah tanaman yang mampu adaptasi dengan cepat, mau ditanam di dataran rendah atau tinggi. Biasanya tanaman ini akan tumbuh dengan optimal jika ditanam pada ketinggian 2-1200 mdpl.

Selain lokasi, iklim juga harus diperhatikan. Anggur membutuhkan intensitas sinar matahari yang tinggi agar optimal. Diusahakan menanam tanaman ini di area terbuka yang terkena sinar matahari. Jika tidak ada area terbuka, minimal tanaman anggur harus terkena sinar matahari dari siang sampai sore.

Terakhir, tekstur tanah juga harus diperhatikan. Tanaman anggur cenderung akan tumbuh optimal jika tanah bertekstur lempung dan berpasir yang porous.

Tanah yang banyak mengandung air serta padat menghambat pertumbuhan anggur. Kondisi tanah yang seperti ini menyebabkan akar busuk dan memicu kematian tanaman tersebut.

Tanaman anggur juga tidak boleh terlalu sering disiram. Lakukan penyiraman cukup dua hari sekali agar air bisa meresap sempurna ke akar. Tanah yang terlalu becek malah menyebabkan tanaman anggur mati karena akarnya jadi busuk.

Cara Budidaya Anggur


Cara Budidaya Anggur

Sebenarnya menghasilkan anggur dengan kualitas top tidak sesusah yang dibayangkan. Hanya perlu memahami beberapa komposisi dan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menunjang pertumbuhan bibit. Berikut langkah-langkah cara budidaya anggur yang dapat diikuti:

1. Memilih dan Menyiapkan Bibit Anggur


Cara budidaya anggur yang pertama adalah memilih dan menyiapkan bibit. Di pasaran Indonesia, varietas anggur tentunya tersedia banyak sekali. Dapat ditemui dari yang lokal harga terjangkau dan impor dengan harga mahal.

Untuk pemula yang menanam anggur di pekarangan rumah, sangat disarankan memilih anggur yang perawatannya mudah. Dipastikan tanaman tersebut cepat berbuah dan tahan penyakit serta buah yang dihasilkan manis dan berukuran besar.

Anggur lokal yang dapat ditemui di pasar tanaman seperti Caroline Black Rose, Yellow Belgie, Maroo Seedless, Cardinal dan Alfonso Lavalle. Untuk varietas anggur impor seperti Ninel, Nizina, Rizamat, Akademik Avidzba, Queen Nina, Dubovsk Pink, dsb.

Kondisi lingkungan tidak dapat ditebak, kadang kondisi bisa jadi ekstrim. Untuk mengurangi resiko bibit mati karena faktor tersebut, pilihlah bibit yang berkualitas super. Karakteristik dari bibit anggur yang bagus seperti berikut
  • Stek anggur panjangnya tidak melebihi 25-30 cm dengan ruas sebanyak 2-3 buah.
  • Batang anggur yang di stek berbentuk bulat dengan diameter 1 cm
  • Pada bagian kulit batang berwarna coklat maupun hijau tidak ada bercak hitam sedikitpun dan di dalamnya mengandung air
  • Anggur yang ditanam dengan cara stek biasanya akan terlihat lebih padat dan besar

2. Menyemai Bibit Anggur


Setelah menemukan batang anggur, langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menyemaikan bibit anggur. Bibit yang akan di stek disemaikan menggunakan polybag atau pot selama 5-7 hari.

Lalu bibit dipindahkan ke media penyemaian, seperti pot atau polybag. Media penyemaian tersebut diisi media tanam yang terdiri dari tiga komponen ( tanah, pupuk kandang dan pasir) dengan komposisi perbandingan 1:1:1.

Jangan lupa memberi air setiap pagi dan sore. Usahakan tanah yang dipakai memiliki pengairan yang bagus sehingga bibit tidak tergenang air. Setelah dua bulan, tunas akan muncul dan akar bibit anggur terlihat banyak.

Penyemaian dilakukan agar bisa lebih mudah merawat dan memantau bibit-bibit anggur. Bibit anggur perlu dipantau kebutuhan unsur haranya dan juga asupan-asupan lain yang menunjang pertumbuhannya. Untuk itulah proses penyemaian dilakukan.

3. Menyiapkan Media Tanam


Media tanam bibit anggur juga perlu dipersiapkan dengan baik. Agar hasil panen yang dihasilkan berkualitas tinggi.

Hal pertama yang perlu dipersiapkan yakni menggemburkan tanah yang akan dipakai dengan dibajak atau dicangkul. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan hama dan racun yang bisa mengancam pertumbuhan tanaman anggur.

Jika tanah memiliki pH kurang dari lima, berikan kapur dolomit untuk meningkatkan keasaman tanah. Setelah itu bisa langsung mempersiapkan bedengan tanah yang akan ditanami bibit anggur tadi.

Bedengan bisa dibuat dengan ukuran ketinggian 50 cm dan lebarnya 150 cm. Lalu buat lubang berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm di atas bendungan.

Tanah didiamkan dalam waktu dua minggu agar terjadi perputaran oksigen dan terkena paparan sinar matahari. Jika sudah dua minggu, bisa mulai menanam anggur dengan catatan bedengan sudah dipersiapkan. Dalam bedengan diberi pasir, pupuk kompos dan tanah dalam komposisi perbandingan 2: 1: 1.

4. Menanam Benih Anggur


Langkah selanjutnya adalah menanam benih anggur yang sudah berusia dua bulan di media tanah yang sudah dipersiapkan. Sebaiknya anggur ditanam memasuki musim kemarau jika menginginkan hasil yang optimal. Benih dimasukkan dalam lubang tanam lalu tutup lagi sampai sebatas pangkal batang benih.

Penanaman bibit dapat dilakukan pada sore hari ketika udara sudah terasa sejuk. Lepaskan polybag dengan hati-hati, sehingga tidak merusak akar bibit anggur. Lalu tinggikan tanah di sekitar bibit untuk mencegah bibit tergenang air hujan.

Bisa ditambah memasang tiang sementara dari bambu atau kayu sebagai rambatan. Supaya anggur tumbuh tegak lurus ke atas. Jika dirasa diperlukan, bisa memasang pagar pelindung untuk mencegah gangguan yang tidak diduga.

Setelah bibit dimasukkan ke dalam lubang, berilah pupuk kandang sedikit lalu tutup lubangnya dengan rapat. Penanaman bibit dapat dilakukan pada sore hari ketika udara sudah terasa sejuk. Lepaskan polybag dengan hati-hati, sehingga tidak merusak akar bibit anggur.

Lalu tinggikan tanah di sekitar bibit untuk mencegah bibit tergenang air hujan. Bisa ditambah memasang tiang sementara dari bambu atau kayu sebagai rambatan. Supaya anggur tumbuh tegak lurus ke atas. Jika dirasa diperlukan, bisa memasang pagar pelindung untuk mencegah gangguan yang tidak diduga.

5. Memilih Model Rambatan


Cara budidaya anggur yang terakhir ini bisa dilakukan atau tidak, tergantung kondisi lahan. Anggur merupakan salah satu tipe tanaman rambat. Jika tidak tersedia tiang rambatan, anggur akan tumbuh menjalar di permukaan tanah.

Sehingga tanaman anggur rentan akan hama dan penyakit. Dengan membuat tambahan rambatan, tanaman ini akan menghasilkan anggur dengan produktif dan berkualitas bagus.

Di Indonesia ada dua rambatan yang diminati yakni model pergola (para-para) dan model pagar. Akan tetapi tidak jarang yang masih memakai kayu untuk membuat tiang rambatan. Padahal cara ini tidak efektif jika digunakan untuk waktu yang lama.

Karena kelembaban yang tinggi dan panasnya iklim akan membuat hama pemakan kayu hidup dan menghancurkan kayu tersebut. Solusi yang sering dipakai sekarang ini adalah membuat rambatan dari besi, baja ringan dan pralon.

Membuat rambatan dari baja ringan banyak dipilih orang. Bahan baja ringan mudah dipotong serta dirakit dan pembuatan rambatan jadi cepat. Selain itu, harga baja ringan juga tidak terlalu mahal serta mudah ditemukan di toko bangunan atau toko khusus besi dan baja.

Perawatan Tanaman Anggur


Perawatan Tanaman Anggur

Merawat tanaman anggur memerlukan ketelatenan jika ingin menuai hasil yang baik. Perawatan yang benar sangat menentukan hasil panen dari tanaman anggur. Proses perawatan dari tanaman anggur sendiri meliputi kegiatan penyiangan, pemupukan, dan juga penyiraman.

Perawatan pertama adalah penyiangan. Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan sekitar tanaman dari gulma atau hama lainnya. Rutinlah mengecek tanaman pada pagi dan sore hari agar tanaman selalu terjaga dari hama.

Pemupukan bisa dilakukan secara periodik dimulai dari tanaman berumur 0 hingga 1 tahun. Pada rentang usia ini, pemupukan dilakukan pada umur 3 bulan yaitu sebanyak 10 gram pupuk urea selama 10 hari.

Kemudian, lakukan lagi pemupukan saat usia tanaman 6 bulan selama 15 hari dengan jumlah pupuk urea sebanyak 15 gram. Ketika sudah 1 tahun, dosis pupuk adalah 50 gram.

Jika usia tanaman sudah lebih dari 1 tahun, pemberian pupuk harus ditingkatkan jumlahnya menjadi 80 gram pupuk TSR, dan juga 5 kaleng pupuk kandang. Jangan lupakan jadwal pemupukan ini karena sangat mempengaruhi hasil dari tanaman anggur.

Penyiraman tanaman anggur, seperti sudah disebutkan di atas, tidak boleh terlalu sering. Lakukan dua hari sekali saja. Selain itu, ketika menyiram tanaman anggur, tidak boleh sampai membanjiri tanah hingga tergenang. Pastikan tanaman anggur mendapatkan banyak sinar matahari karena tanaman ini tidak bisa hidup di tempat redup.

Proses Memanen Tanaman Anggur



Memanen tanaman anggur adalah tahapan paling menyenangkan. Pasalnya, tanaman anggur akan sangat indah dipandang mata ketika berbuah. Gerombolan buah yang menggantung sama artinya dengan pundi-pundi rupiah yang bisa didulang. Atau jika hanya untuk hobi, merupakan pencapaian yang besar.

Buah anggur yang siap dipanen adalah yang sudah bertekstur lunak dan kenyal. Selain itu, warna buah juga sudah rata pada satu tangkai. Butir-butir buah yang mudah dilepas dari tangkai juga merupakan salah satu ciri anggur siap dipanen.

Memetik anggur sebaiknya dilakukan pagi hari lalu tempatkan dalam keranjang. Hindari menumpuk anggur karena buah bisa hancur dan benyek. Usahakan tidak menjejalkan anggur ke dalam keranjang atau kotak yang sempit.

Memang butuh waktu yang tidak sebentar untuk menikmati hasil budidaya anggur. Jika menanam mengikuti cara budidaya anggur di atas bisa dijamin anggur yang dihasilkan tidak akan mengecewakan. Selamat mencoba budidaya anggur dan semoga beruntung!

Related Posts

Subscribe Our Newsletter